Senin, 27 April 2009

Curhat...(Curahan Hati)



Awalnya sih pengen buat judul tulisan ini "sistem nilai" tapi kalau diberi judul ini maka bahasannya akan sangat dalam dan banyak menyangkut semua sisi kehidupan kita secara menyeluruh baik itu bersifat khusus (pribadi) atau umum (me-rakyat)

Melalui curhat kali ini saya ingin membagikan beberapa pengalaman dari orang2 yang dekat denganku dimana hal ini bisa menjadi pengalaman yang berharga buat kita semua. Terimakasih buat sahabat yang mau berbagi denganku, tetap semangat dan yakini bahwa jalan yang sedang kau lalui akan semakin indah bersama dengan Tuhan kita :)

Terkadang kita berpikir kenapa begitu banyak orang yang menganggur di Jakarta ini ditengah2 begitu banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia melalui situs2 di internet atau media cetak. Apakah mungkin karena kita memang tidak punya SDM yang bagus? Kualitas seperti apa yang dicari oleh setiap perusahaan? Sistem seperti apa yang di tentukan sebuah perusahaan dari seorang calon pekerja mereka? Apakah kualitas itu dilihat dari berapa nilai terakhir yang tertera dalam transkrip seseorang atau seberapa banyak pengalaman dan keahlian seseorang atau memang hanya melihat rupa dan dari mana lulusannya? Ada begitu banyak pertanyaan.
Ada beberapa contoh kasus yang menimpa orang2 yang ada di sekitar kita. Seorang sahabat bercerita mengenai pengalamannya yang mengatakan bahwa saat dia melamar di sebuah perusahaan yang ternyata multinasional (search by google) ada 3 orang pelamar dan salah satunya adalah si sahabat ini, dalam CVnya dia mencantumkan semua skill yang dia miliki baik yang sering digunakan dalam dunia kerjanya maupun yang tidak, yang dia peroleh secara otodidak maupun melalui lembaga. Ketika saat ujian dilakukan, dia mengerjakan satu soal yang merupakan kunci dari recruitment tersebut dan yang dinyatakan lulus ujian itu adalah si sahabat ini namun ketika wawancara terakhir, sesuatu yang menghancurkan hatinya terjadi karena mereka hanya melihat lulusan dari mana walaupun seseorang itu memiliki quality dan ability for that job. Ironis memang, bahkan sangat disayangkan. Seorang teman juga pernah bercerita mengenai recruitmen yang dilakukan oleh company mereka (termasuk lembaga yang besar juga) namun hal ini mengenai orang2 yang diterima untuk bagian sales dan marketing. Sangat mengejutkan bahwa orang2 yang diterima adalah wanita2 yang sangat cantik namun kerjanya hanya bersolek sepanjang waktu namun untuk setiap evaluasi pekerjaan "they never give a contribution for company". Kasus berikutnya adalah recruitment di company seorang teman juga, mereka merekrut orang2 dengan IPK tertinggi di kampusnya namun ketika start untuk bekerja mereka malah bingung (sekalipun sudah diberi training), mereka tidak siap untuk dunia kerja. Company pay for them for samething wast

Melihat keadaan2 seperti itu sering kali sistem nilai di negara kita masih melihat sisi luarnya saja, bersifat subjektif bukan objektif, dan inilah yang tekadang membuat tidak adanya perubahan di negara kita ini bahkan untuk setiap personal juga hal ini masih sering kita hadapi, dimana kita selalu melihat bahwa sesuatu itu hanya berdasarkan pemikiran kita saja, kita tidak berusaha open minded untuk hal2 yang lebih baik (terkadang bersifat "katak dalam tempurung"). They waste so many money for something that could not give the best results for their comapany. they did not want to give the opportunity for the person that have more ability with the best quality . Inilah sistem nilai yang akhirnya mematikan begitu banyak kreatifitas dan impian orang2 yang sangat ingin maju dan berdedikasi tinggi. Cara pandang dan keterbukaan adalah jalan untuk melakukan perubahan, kegagalan mengajarkan jalan lain untuk berhasil dan impian tidak akan pernah pudar bagi mereka yang ingin maju.

"IT'S BETTER TO FIGHT FOR SOMETHING THAN LIVE FOR NOTHING"

Kamis, 23 April 2009

The Thirteenth Tale




Hmmmm, senangnya akhirnya bisa menyelesaikan baca buku dengan judul yang aneh "the thirteenth tale" (dongeng ketiga belas). Pada awalnya aku hanya berpikir apakah dalam buku ini ada 13 dongeng dengan kisah2nya sendiri namun ternyata salah, yang ada hanyalah 1 cerita saja "kisah sebenarnya dari seorang penulis dongeng" walaupun memang bukan based on true story sih seperti buku2 yang biasa juga aku baca. Jujur buku ini pada awalnya agak aneh ya karena membahas "apakah anda percaya pada hantu" walau sesungguhnya tidak ada hantu yang sebenarnya pada semua kisah2 itu. Namun yang paling seru dari buku ini adalah karakter2 yang ada pada diri setiap orang yang menjadi inti cerita itu, kegilaan dalam keluarga Angelfield mulai dari Charles Angelfield dan Isabele Angelefield yang menderita ganguan kejiwaan dikarenakan ketergantungan Charles pada Isabele, sedangkan Isabele memiliki semacam autis yang hanya ingin menikmati dunianya sendiri. Ada juga Adeline dan Emmeline si kembar yang juga memiliki keterbelakangan mental yang sangat aneh seperti Ibu dan paman mereka Charles Angelfield, ditambah dengan kehadiran sang hantu (sesungguhnya adalah seorang manusia, anak dari hubungan tak jelas dari Charles Angelfield dengan seorang wanita desa) yang diberi nama Shadow oleh kedua Kepala pengurus Rumah mereka(Missus dan Jhon Digence) yang sangat mirip dengan si kembar namun memiliki karakter yang normal, dan Shadow inilah lah yang menjadi Miss Vida Winter sebagai tokoh utama di buku ini. Miss VIda Winter sebgai tokoh utama adalah seorang pendongeng terkenal pada masanya dan sesungguhnya dongeng ke-13 ini adalah kisah hidupnya yang terbuang dan tanpa nama namun berakhir dengan kisah perjuangannya sendiri mengurus saudari2 si kembar yang mengalami ketergantungan dan menyimpan begitu banyak rahasia hidup mereka sekeluarga.
Di dalam buku ini juga ada begitu banyak buku2 bagus yang mereka baca dari penulis2 terkenal dunia, katakan seperti "Jane Eyre yang ditulis oleh Charlotte Bronte", "Our Mutual Friend, Nicholas Nicklery, Pick Wick Paper yang ditulis oleh Charles Dickens", yang pasti ada banyak kisah yang mereka bagi dalam buku ini, dan dari buku ini juga menegaskan bagaimana setiap orang harus mencintai juga menghargai buku2 yang kita miliki.

Dan inti dari semua kisah itu bermuara pada"mencintai keluarga dan saudara kita, baik kandung maupun tidak", "katakan sebenarnya mengenai dirimu sendiri" dan "semua orang memiliki kisahnya masing2" yang mungkin bagi orang lain menjadi dongeng namun bagi diri kita sendiri itu menjadi sejarah dan bagian hidup kita yang tidak akan pernah bisa lepas dari kita. Bagaimana pun kisah hidup kita yang sebenarnya biarlah itu menjadi bagian dari kita yang bisa menginspire orang lain, dan selama kita masih hidup biarlah kiranya kita menuliskan kisah2 hidup kita sebaik2nya sehingga ketika kita sudah meninggalkan bumi ini nilai dari hidup kita masih bisa dinikmati anak cucu kita.

Tapi enaknya sih baca sendiri bukunya kali ya hehhehe :)

"Throw back the shoulders, let the heart sing, let the eyes flash, let the mind be lifted up, look upward and say to yourself... Nothing is impossible!"

Selasa, 14 April 2009

Renungan PASKAH




PASKAH (TERSALIB SEPERTI SEORANG PENJAHAT, MATI DAN BANGKIT SEBAGAI RAJA)
Bagiku sendiri PASKAH adalah saat terpenting untuk merenungi kembali Karya Keselamatan yang telah diberikan oleh Allah Bapa bagiku melalui Yesus Kristus AnakNya yang Kudus. Paskah merupakan puncak orientasi kasih Allah bagi semua umat manusia, puncak perwujudan segala rencana kasih Karunia pembebasan kita dari semua dosa dan puncak dari pemulihan hubungan antara manusia dengan Tuhan yang sudah menciptakan kita. Paskah bukan sekedar ibadah peringatan namun Paskah adalah penyadaran diri dari semua kekurangan dan dosa ku, saat untuk memperbaharui komitmen dihadapan Tuhan.
Sebelum paskah tahun ini aku sendiri mengalami sebuah serangan kesehatan yang sangat tidak baik, bahkan hingga Kamis malam jam 23.00 aku merasa sangat kesakitan dan sudah pasrah untuk masuk rumah sakit jika dalam 1 jam kemudian keadaanku tidak membaik bahkan sudah meminta adikku memasukkan pakaianku kedalam tas untuk dibawa jika harus rawat inap. Namun jauh di dalam hatiku ada sebuah niat yang harus aku lakukan di hari Jumat Agung besok, ingin ikut Perjamuan Kudus dan Ibadah Khusus peringatan Paskah dan dengan kekuatan keyakinan ini akhirnya aku berdoa dan menumpangkan tanganku pada bagian tubuhku yang sakit dan berkata “Bapa, Engkau tau besok aku sangat ingin untuk ikut menerima Perjamuan KudusMu dan ibadah khusus Paskah, aku yakin akan kesembuhan dan kekuatan yang akan Engkau berikan padaku maka terjadilah kehendakMu bagiku” dan sesudah selesai aku berdoa aku tidak merasakan apa-apa lagi dan tertidur dengan pulas hingga keesokan paginya Puji Tuhan aku bisa dengan kuat pergi ke Gereja dan mengikuti semua ibadah Paskah hari itu tanpa terlewat satu pun. It’s amazing buatku karena aku yakin ada kuasa dan rencana Tuhan di dalamnya agar aku tidak mengandalkan kekuatanku sendiri dan itulah makna dari Paksah tahun ini buatku “mengandalkan Tuhan saja”.
Malam ini, Sabtu 11 April 2009 aku kembali menyaksikan sebuah film yang tidak pernah bosan untuk aku saksikan “The Passion of the Christ”. Perenungan yang aku bisa ambil dari film ini walau tidak secara keseluruhan yang akhirnya berhubungan dengan judul tulisan aku ini, ingin sekali aku bagikan buat semua yang membaca blog ini.
Ketika melihat Yesus dihukum oleh Pilatus sebelum diputuskan untuk disalibkan :
1. Barabas
Bertatap mata dengan Tuhan dia tidak sanggup karena sesungguhnya dia sadar bahwa dia tidak layak namun ketika melewaati Yesus dia berani petantang-petenteng kesana kemari. Demikianlah aku juga layaknya Barabas sang actor penjahat itu, tidak sanggup menghadapai tatapan Tuhan ku yang sungguh teduh dan penuh kasih itu, namun kadang ketika akan melakukan dosa dan saat melakukannya ada beberapa hal yang aku lakukan “menganggapnya bukanlah Allah yang maha hadir dan meihat semua yang aku lakukan, masa bodoh dengan apa yang aku lakukan toh aku sendiri juga yang akan tanggung akibatnya, tau Dia ada namun aku berlalu begitu saja dengan dosa yang aku lakukan”
2. Pukulan
Begitu banyak pukulan cambuk yang diterima Yesus bahkan algojo2 yang bertugas saat itupun kelehan namun dengan kekuatan kasih surgawi Dia sanggung menerima pukulan demi pukulan ditubuhnya. Itulah pukulan2 yang aku berikan pada Tuhan saat kita melakukan dosa, itulah sesungguhnya pukulan yang harus aku terima, ganjaran dari dosa yang seharusnya aku dapatkan namun Dia rela menerima itu buatku, betapa jahatnya aku kepada Tuhanku
3. Cambukan
Dari berbagai film lama yang berbau kerajaan romawi dan yunani memang seperti itulah alat2 yang digunakan untuk ekseskusi penjahat bahkan lebih parah dari itu. Dengan cabukan dari taring2 itu badan Yesy ku sudah remuk, demiakn juga lah aku sudah meremukkan daging dan tulang2Nya kembali dengan semua dosa dan kesalahan yang telah aku perbuat bahkan aku jg sudah meremukkan hati Tuhanku.
4. Iblis yang merasa menang
Terkadang ketika jatuh dalam dosa aku merasa menang atas Tuhan, aku merasa aku bisa melakukan apa saja yang aku bisa diluar Dia namun sesunggungnya salah besar, itulah kemenangan Besar dari kuasa Tuhan yang mempermalukan si Iblis dan membuatku sadar dan yakin kalau aku sudah berbuat dosa, sebab kesenangn sesaat itu hanya datang dari si Iblis, tiada yang kekal darinya.

Lalu ketika Yesus dibawa ke hadapan Pilatus dan disalibkan :
1. Mahkota duri
Dia Raja yang seharusnya menerima Makhota kebesaran atas segala karyanya diberi mahkota duri yang meremukkan kepalanya, bagian yang paling banyak mengeluarkan darah jika terluka dari bagian tubuh manusia secara medis namun bagiku sesungguhnya berarti adalah ganjaran atas segala pikiran2 jahat dan tidak baik yang pernah aku lakukan, meskipun setiap orang bahkan orang yang duduk di dekatku pun takkan pernah tau, yang harusnya meremukkan kepalaku dan menumpulkan semua kepala ku dan memuntahkan isi kepalaku juga dia terima agar aku sadar bahwa sesunggunya bukan hanya yang dilakukan tangan, kaki dan bagian tubuhnku yang lainnya yang berbuat dosa namun kepalaku yang mengandung banyak pikiran2 negatif terhadap sesamaku dan apapun yang tersembunyi Dia terima untuk menggantikanku.
2. Via dolo rosa
Tuhanku terjatuh 3x sepanjang jalan menuju Golgota, dan ketika Dia terjatuh Dia masih harus di dera sambil memikul salib, disepanjang jalan itu juga banyak orang mengolok2 dan ada juga yang menangis. Aku bertanya pada diriku “Tuhan, kala itu yang mana kah aku?” namun aku tau jawabnya aku lah orang yang mengolok2 itu. Sungguh aku keterlaluan, Dia yang sudah menerima semua hukuman dan bermahkotakan duri itulah yang sudah menggantikanku malah masih mengolok2 Dia dengan makian dan menyatakan “Salibkan Dia” alangkah jahatnya aku yang berdosa ini.
Lihatlah Yesus ketika terjatuh ketiga kalinya masih berbuat nubuat bagi seorang ibu yang anaknya kesakitan, Dia memberikan darahNya untuk menyembuhkan.
Tidakkah Simone dari Kirene juga menyadari kalau bukan kuasa Allah ada dalam Yesus takkan munggkin orang biasa dengan luka seperti itu bisa sampai ke puncak Golgota masih dalam keadaan hidup?
3. Di atas kayu Salib
Dia dipaku pada tangan dan kakiNya untuk disalibkan dan menggenapi semua hukuman yang harusnya aku terima. Dia ditantang untuk turun dari kayu salib itu dan melakukan sebuah keajaiban, mujijat dan Dia ditantang untuk merobohkan dan membangun kembali Bait Suci dalam waktu 3 hari, oh sungguh itu juga lah yang sering aku lakukan dalam hidupku, menantang Tuhan berduel denganku yang sesungguhnya tidak punya kekuatan apapun untuk berhadapan dengannya dan yang paling sering keluar dari mulutku adalah “apa yang bisa Engkau lakuakan Tuhan?” “dimana Engkau Tuhan saat aku mmbutuhkanMu?” “bagaimana semua ini terjadi untuk mendatangkan kebaikan buatku seperti janjiMu?” Sungguh, ini lah potret diriku yang dilakonkan mereka dengan cara yang lain.
Namun apa yang Dia lakukan di atas kayu salib itu? Lihat, Dia mendoakanku “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat”, Dia berdoa bagiku yang sudah berdosa, yang sudah Dia tanggung semua kesalahannya, yang sudah mengolok2 Dia, yang sudah mencaci makinya, yang sudah meneriakkan “ Salibkan Dia”, yang sudah menantang Dia untuk berduel.
Inilah sikap Sang Raja Suragawi itu, Dia mendoakan aku sang pendosa hina ini, bahkan bukan hanya itu Dia menyatakan pada saudaraku pendosa yang di sebelah kanannya itu bahwa dia akan bersama2 dengan Sang Raja Surgawi itu “berada di dalam Firdaus”.
Dia mematahkan semua pembatas golongan social, kedudukan, ras, golongan karena Dia sudah menunjukkan bahwa ibuNya adalah ibu juga bagi murid2Nya, dan murid2Nya adalah anak bagi ibuNya.
Dia yang adalah Allah, karena semua dosaku yang sudah diambil alih olehnya merasa Allah BapaNya memalingkan wajah dariNYa, Dia yang mengosongkan diriNya demi aku menjadi sangat rendah dan ditinggalkan, dosaku sudah mengisi semua yang ada dalam diriNya, sungguh aku malu dengan diriku sendiri.
Dia adalah sumber air kehidupan namun Dia merasa haus. Kemana perginya semua air kehidupan yang tak akan pernah habis itu? Dia sudah mencurahkan semuanya bagi setiap orang di muka bumi ini tanpa terkecuali, Dia membasuh dan membersihkan aq dengan air itu hingga Dia harus merasakan kehausan yang sangat dahsyat itu.
Sudah selesai semua penggenapan kasih dan rencananya itu di kayu salib, Dia sudah mengambil cawan yang pahit itu untuk mengembalikanku pada hubungan yang baik lagi dengan Bapa. Sudah selesai semua dosaku dan dunia ini di tebus sekali oleh karena pengorbanan Kudusnya di kayu Salib itu, sudah selesai semua dan sudah digenapi.
Walau sudah Dia selesaikan semuanya, Dia menyerahkan diriNya kedalam tangan BapaNya, karena saat itulah kuasa si Iblis yang jahat dikalahkan untuk selama2nya.

Gambaran dari perenunganku sungguh2 aq sadari bahwa itulah kehidupanku yang dari ke hari ada dosa yang aq perbuat dihadapan Yesus, tiada sesungguhnya aq bisa tutupi dariNya. Semua hidupku dapat dilihatNya, dan sesungguhnya sebelum aq melakukan dosa pun Dia sudah menderita hal2 tadi. Ketika aq mulai terlena, menonton film ini merupakan sebuah perenungan bagiku untuk introspeksi diri kembali. Tiap orang pasti berbeda cara untuk koreksi diri namun hal yang paling dasar bagi ku adalah mengerti kembali mengenai dosa itu dan apa yang sudah dilakukan Yesus untuk menebus dosa2ku.

Dia, Yesus telah disalibkan laksana seorang penjahat besar namun Yesus mati dan bangkit sebagai Raja yang Kekal dan Abadi yang tidak satupun dapat menandingi kuasaNya. Raja di dalam hatiku, Tuhan dari segala tuhan yang ada, dan sudah terbukti bahwa tiada satu orang pun yang mampu melakukan seperti yang dilakukan Tuhan Yesus.Itulah sebabnya juga makna yang aq bisa ambil tahun ini yang menjadi resolusi di Paskah ini adalah “mengandalkan Tuhan” sebab hanya Dia yang sanggup. Selamat PASKAH semuanya. Tuhan memberkati and B2B

Rabu, 08 April 2009

Be honest with your heart





Just this morning a longtime friend messaged me through yahoo messanger, dia bilang, "I know this is not your real picture Kristine, but don't be embarrassed" . Girls, this is real me! Surprise kenapa bisa begitu sempurna make-up yang dipoles ke wajahku? Bukankah kita juga melakukan make-up yang sempurna dengan jiwa kita? Kita cenderung me-make-up suara hati kita yang sesungguhnya sehingga orang tidak tahu siapa kita sebenarnya. Sampai kita tidak lagi mengenali character kita yang sesungguhnya, karena kita poles jiwa kita seperti apa yang dikehendaki orang-orang di sekitar kita.
Poor us. No! Kita tidak menjadi malang karena menjadi orang lain. Itulah kelemahan manusiawi kita. Kita menjadi malang karena ketika kita mendengar kebenaran tentang menjadi diri sendiri, kita mengabaikannya. Wake-up women! You're not alone. Look around your office now, pandangi setiap wanita di sekelilingmu. Do you find a true self there? Suara hati mana yang pernah kamu dapati terdengar jujur dan tulus? It's fate ladies, since our first mother, Eve, makan buah terlarang dan melempar kesalahan pada pihak lain. Each woman, everywhere you go, is covering her true heart with masks. Hanya ketika mendengar kebenaran dan melakukannya, we will break that fate and reach our new destiny, our true self.
So Kristine, bagaimana supaya aku menemukan diriku yang sejati dan berani mengatakan suara hatiku yang sebenarnya? TAKE A STEP, this is not the mantra. Go! Find Jesus and let's talk about your Character Makeover to HIM then you will no longer need the make-up because your beautiful heart has been unveiled.