Jumat, 24 Juli 2009

LADY IN WAITING


Lady in waiting


Lady in waiting "wanita dalam penantian" , apa yang kita pikirkan ketika pertama kali membaca judul di atas? Bisa jadi kita berpikir bahwa itu adalah penggambaran akan sesuatu hal, penggambaran akan kebutuhan manusiawi seorang wanita, penggambaran bahwa inilah curahan hati. Semua kemungkinan itu bisa benar, namun sesungguhnya Lady in waiting ini adalah sebuah buku yang baru2 ini aq baca (walau masih belum selesai baca, baru bab I yang sudah kelar) dan coba pahami apa sebenarnya yang aq tunggu - tunggu sebagai seorang wanita.


Buku berjudul Lady In Waiting yang ditulis Jackie Kendall & Debbie Jones bukan tentang bagaimana menemukan pria yang tepat,menemukan karier tinggi, hidup keluarga yang selalu tercukupi, tetapi tentang bagaimana menjadi wanita yang tepat, tepat dalam pandangan Tuhan.

Seperti yang dinyatakan dalam pernyataan resensi buku ini pada sampul belakang berbunnyi : "Buku ini sangat berguna bagi para wanita yang ingin mengembangkan kualitas karakternya, karena fokusnya pada sepuluh kualitas wanita yang ditemukan dalam kitab Rut. Sifat-sifat ini tidak hanya akan memperkuat hubunganmu dengan Mempelai Pria Surgawi kita tetapi juga akan membimbing kita sebagai wanita lajang, menjagai saat berpacaran, menyokong dalam pernikahan dan bahkan menghiburkan jika pernah menjadi janda.Apa yang sedang kita nantikan? Pekerjaan yang sempurna? Hubungan yang ideal? Sebuah rumah? Sebuah karir? Seorang anak? Bagaimana seandainya kita mendapatkan apa yang kita nanti-nantikan? Akankah itu benar-benar membawa kepenuhan sukacita yang kita rindukan?Apapun juga di luar suatu hubungan kasih dengan Yesus Kristus, bagaimanapun baiknya hal itu, akan membawa kita pada keputusasaan dan kekecewaan. So, mari belajar dari kehidupan Rut tentang apa arti sesuangguhnya menjadi seorang wanita saleh, seorang wanita dalam penantian".


Kualitas seorang wanita yang dalam penantian ini diharapkan memiliki 10 kualitas seperti yang dimiliki oleh Rut :

1. Wanita dengan penyerahan tanpa ragu

Pada zaman Tuhan Yesus ada di dunia, saat seorang wanita muda mencapai usia yang memungkinkan untuk menikah, keluarganya akan membelikannya sebuah kotak batu pualam dan mengisinya dengan minyak yang berharga. Ukuran kotak dan harga minyak itu setara dengan kekayaan keluarga wanita muda itu dan akan menjadi bagian dari mas kawinnya. Saat seorang pria datang untuk meminangnya, wanita itu akan menanggapinya dengan mengambil kotak batu pualam itu dan memecahkannya di kaki pria itu. Pengurapan kaki inilah yang menjadi isyarat penghormatan sang wanita kepada pria itu.

Dan pada masa pelayanan Yesus, seorang wanita (bukan wanita baik2) melakukan penghormatan yang sangat tinggi kepada Yesus dalam kesadaran bahwa dirinya tidak layak dengan segala keberdosaannya menghadap seorang Pangeran Surgawi hingga akhirnya minyak itu bukan di pecah dan diusapkan ke kaki tapi ke kepala Yesus, sesuatu yang menyatakan penyerahan diri penuh akan apapun yang dia miliki berikut juga menyerahkan diri untuk diampuni, dan dilayakkan.


Begitu juga dengan Rut, setelah kehilangan suaminya ia juga bertekad meninggalkan hal-hal yang akrab dan nyaman baginya (Rut tidak akan berani berharap mendapatkan suami lagi pada saat ia mengambil keputusan untuk meninggalkan bangsanya dan bergabung dengan bangsa Israel), agar ia dapat menerima yang terbaik dari Tuhan di dalam kehidupannya.

Seorang wanita lajang masa kini memerlukan keberanian untuk menantang dan memutuskan siklus cara hidup yang mengagungkan suatu hubungan dengan seorang pria sebagai jawaban atas kehidupan. Hanya wanita lajang yang mengerti arti menjadi utuh dalam Kritus sajalah yang cukup matang untuk menjadi seorang penolong.


2. Wanita yang rajin

3. Wanita yang beriman

4. Wanita yang penuh kebajikan

5. Wanita yang penuh pengabdian

6. Wanita yang murni

7. Wanita yang memiliki rasa aman

8. Wanita yang puas

9. Wanita yang penuh keyakinan

10. Wanita yang sabar


Tulisan ini masih akan berlanjut sesuai dengan bab yang belum terselesaikan.

Jujur ketika membacanya merasa tertegur dan sangat malu dengan kualitas diri sendiri, sambil bertanya "adakah kualitas2 itu dalam diriku yang penuh kekurangan ini?"


Buku ini menjadi buku rekomendasi untuk dibaca oleh temen2 cewek, sehingga kita bisa melihat jauh kedepan dalam masa penantian ini.