Kamis, 13 November 2014
Ibu Pekerja Menyusui
Pada hari Jumat, 24 oct 2014 saya melakukan perjalanan dinas Jakarta - Pekanbaru - Jakarta. Saya adalah seorang ibu anak satu yang berumur 6.5 bulan yang masih saya berikan asi ekslusif sehingga saya masih harus rutin melakukan pumping.
Pengalaman saya selama perjalanan jam 04.00 24 oct 2014 dari rumah hingga jam 00.30 25 oct 2014 ini lah yang mau saya bagikan buat ibu-ibu bekerja menyusui anak yang melakukan perjalanan dinas.
Berangkat dari rumah jam 04.00 saya sudah memberikan anak sama minum sehingga saya tidak melakukan pumping di rumah, sesampainya di bandara jam 05.00 saya sudah harus masuk ruang tunggu pesawat dan dikarenakan penerbangan saya adalah first flight, tidak ada keterlambatan penerbangan, jam 05.30 sudah di dalam pesawat dan jam 06.00 sudah take off. Sesaat sebelum masuk ke dalam pesawat, saya menitipkan cooler bag saya yang berisi manual breast pump, plastic bag, ice gel untuk menjaga agar ice gel-nya tidak mencair. Pramugarinya sedikit bingung pada awalnya karena saya katakan "mba, saya titip breast pump", tetapi pada akhirnya pramugarinya senyum begitu saya katakan "pompa asi" lalu pramugarinya dengan hati-hati menyimpan cooler bag saya di lemari es. Hal ini saya lalukan untuk menjaga ketahanan ice gel yang saya bawa.
Sesampainya di bandara SSK II saya mencari toilet untuk infant dan Puji Tuhan, saya menemukannya dan ruangannya juga sangat mendukung untuk ibu dan bayi, dalam ruangannya terdapat 2 sofa yang sangat nyaman, terdapat baby bad yang sangat bersih dan tidak ketinggalan disediakan 1 unit dispenser aktif (saya lupa foto ruangan ini dikarenakan fokus harus pumping) http://www.sultansyarifkasim2-airport.co.id/…/ai…/facilities . Dengan ruangan yang sangat nyaman ini, selang waktu jam 04.00 - 8.00, saya bisa pumping hingga 2 bag @100ml, dan saya bisa membersihkan breast pump saya dengan air panas yang tersedia. Selanjutnya saya harus meeting dengan client 1 dan saya tidak malu ketika saya harus meminta tolong untuk menitip breast pump dan asi di lemari pendingin kantor mereka, walau senyum-senyum juga. Kemudian pada jam 11.00 sebelum keluar makan siang, saya masih bisa pumping di ruang meeting mereka yang kosong. Dan pada jam 2 siang sesaat sebelum saya meeting di client ke-2 saya juga menyempatkan pumping di ruang toilet mereka (dikarenakan toiletnya sangat bersih dan terjamin oleh K3 perusahaan), saya juga tidak malu menitipkan peralatan tempur saya, client saya malah sangat pengertian dan mensupport saya.
Setelah saya selesai meeting mengejar penerbangan kembali saya ke Jakarta, saya sempatkan pumping kembali di bandara SSK II. Dan ketika saya harus menunggu pesawat, saya menitipkan kembali peralatan tempur saya, kali ini di lounge saya menunggu. Begitu pesawat saya tiba dan sebelum take off kembali saya menitipkannya kepada pramugari, kali ini pramugarinya sudah langsung mengerti. Tiba di jakarta jam 8.30 saya pumping kembali sembari menunggu antrian taksi bl** b*** yang sangat luar biasa panjang (saya dapat nomor antrian 68 sedangkan penumpang no.24 baru naik dan kondisi lalu lintas bandara sangat padat / macet), tidak lupa saya menitipkan kembali peralatan di restoran saya makan. Sesampainya di rumah jam 00.30 25 oct 2014, ASIP yang saya peroleh masih belum encer dari pembekuan selama melakukan pekerjaan dan perjalanan.
Untuk teman-teman saya para ibu bekerja yang menyusui, jangan pernah takut melakukan perjalanan dinas dengan membawa breast pump, karena menurut saya saat ini sudah sangat banyak orang-orang yang mengerti kondisi ibu menyusui dan pumping bukan lagi merupakan hal yang tabu namun sangat di support.
Semangat terus buat teman-teman, sahabat, saudara yang masih memberikan ASI buat buah hati kita masing-masing. Keinginan memberi ASI mengalahkan rasa malu kita bahkan mengalahkan pandangan negatif orang lain pada kita.
Salam saya
Kristine
Langganan:
Postingan (Atom)