Jumat, 24 Juli 2009

LADY IN WAITING


Lady in waiting


Lady in waiting "wanita dalam penantian" , apa yang kita pikirkan ketika pertama kali membaca judul di atas? Bisa jadi kita berpikir bahwa itu adalah penggambaran akan sesuatu hal, penggambaran akan kebutuhan manusiawi seorang wanita, penggambaran bahwa inilah curahan hati. Semua kemungkinan itu bisa benar, namun sesungguhnya Lady in waiting ini adalah sebuah buku yang baru2 ini aq baca (walau masih belum selesai baca, baru bab I yang sudah kelar) dan coba pahami apa sebenarnya yang aq tunggu - tunggu sebagai seorang wanita.


Buku berjudul Lady In Waiting yang ditulis Jackie Kendall & Debbie Jones bukan tentang bagaimana menemukan pria yang tepat,menemukan karier tinggi, hidup keluarga yang selalu tercukupi, tetapi tentang bagaimana menjadi wanita yang tepat, tepat dalam pandangan Tuhan.

Seperti yang dinyatakan dalam pernyataan resensi buku ini pada sampul belakang berbunnyi : "Buku ini sangat berguna bagi para wanita yang ingin mengembangkan kualitas karakternya, karena fokusnya pada sepuluh kualitas wanita yang ditemukan dalam kitab Rut. Sifat-sifat ini tidak hanya akan memperkuat hubunganmu dengan Mempelai Pria Surgawi kita tetapi juga akan membimbing kita sebagai wanita lajang, menjagai saat berpacaran, menyokong dalam pernikahan dan bahkan menghiburkan jika pernah menjadi janda.Apa yang sedang kita nantikan? Pekerjaan yang sempurna? Hubungan yang ideal? Sebuah rumah? Sebuah karir? Seorang anak? Bagaimana seandainya kita mendapatkan apa yang kita nanti-nantikan? Akankah itu benar-benar membawa kepenuhan sukacita yang kita rindukan?Apapun juga di luar suatu hubungan kasih dengan Yesus Kristus, bagaimanapun baiknya hal itu, akan membawa kita pada keputusasaan dan kekecewaan. So, mari belajar dari kehidupan Rut tentang apa arti sesuangguhnya menjadi seorang wanita saleh, seorang wanita dalam penantian".


Kualitas seorang wanita yang dalam penantian ini diharapkan memiliki 10 kualitas seperti yang dimiliki oleh Rut :

1. Wanita dengan penyerahan tanpa ragu

Pada zaman Tuhan Yesus ada di dunia, saat seorang wanita muda mencapai usia yang memungkinkan untuk menikah, keluarganya akan membelikannya sebuah kotak batu pualam dan mengisinya dengan minyak yang berharga. Ukuran kotak dan harga minyak itu setara dengan kekayaan keluarga wanita muda itu dan akan menjadi bagian dari mas kawinnya. Saat seorang pria datang untuk meminangnya, wanita itu akan menanggapinya dengan mengambil kotak batu pualam itu dan memecahkannya di kaki pria itu. Pengurapan kaki inilah yang menjadi isyarat penghormatan sang wanita kepada pria itu.

Dan pada masa pelayanan Yesus, seorang wanita (bukan wanita baik2) melakukan penghormatan yang sangat tinggi kepada Yesus dalam kesadaran bahwa dirinya tidak layak dengan segala keberdosaannya menghadap seorang Pangeran Surgawi hingga akhirnya minyak itu bukan di pecah dan diusapkan ke kaki tapi ke kepala Yesus, sesuatu yang menyatakan penyerahan diri penuh akan apapun yang dia miliki berikut juga menyerahkan diri untuk diampuni, dan dilayakkan.


Begitu juga dengan Rut, setelah kehilangan suaminya ia juga bertekad meninggalkan hal-hal yang akrab dan nyaman baginya (Rut tidak akan berani berharap mendapatkan suami lagi pada saat ia mengambil keputusan untuk meninggalkan bangsanya dan bergabung dengan bangsa Israel), agar ia dapat menerima yang terbaik dari Tuhan di dalam kehidupannya.

Seorang wanita lajang masa kini memerlukan keberanian untuk menantang dan memutuskan siklus cara hidup yang mengagungkan suatu hubungan dengan seorang pria sebagai jawaban atas kehidupan. Hanya wanita lajang yang mengerti arti menjadi utuh dalam Kritus sajalah yang cukup matang untuk menjadi seorang penolong.


2. Wanita yang rajin

3. Wanita yang beriman

4. Wanita yang penuh kebajikan

5. Wanita yang penuh pengabdian

6. Wanita yang murni

7. Wanita yang memiliki rasa aman

8. Wanita yang puas

9. Wanita yang penuh keyakinan

10. Wanita yang sabar


Tulisan ini masih akan berlanjut sesuai dengan bab yang belum terselesaikan.

Jujur ketika membacanya merasa tertegur dan sangat malu dengan kualitas diri sendiri, sambil bertanya "adakah kualitas2 itu dalam diriku yang penuh kekurangan ini?"


Buku ini menjadi buku rekomendasi untuk dibaca oleh temen2 cewek, sehingga kita bisa melihat jauh kedepan dalam masa penantian ini.


Senin, 18 Mei 2009

Tamu Kita Bernama Kesempatan

Tamu Kita Bernama Kesempatan
Dikutip dari buku TIME TO CHANGE Hari Subagya


Small opportunities are often the beginning of great enterprises. Kesempatan itu ibarat sebuah pintu atau sebuah ujung gang yang memiliki jalan-jalan yang panjang. Jalan di balik pintu itu begitu hebat, yang makin lama makin membesar dan mulus, walau tampak di permulaannya hanya sebuah pintu sempit yang tidak menarik.
Di dalam pintu kesempatan, selalu tertulis “Dorong!” Maka jika anda mendorongnya dan masuk, maka anda akan melihat keindahan dan kenikmatan di dalam menelusuri jalan-jalan di balik pintu kesempatan.

Untuk bisa meraih kesempatan anda harus menjadi orang yang optimis. Ini adalah syarat mutlak. Orang yang pesimis tidak akan pernah mendapat kesempatan. Kesempatan hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang memiliki keberanian dan optimisme.

Orang pesimis selalu melihat kesulitan-kesulitan setiap ada kesempatan, sedang orang optimis, mampu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan yang mereka temui. Orang pesimis akan selalu berfikir tentang keamanan mereka, bagaimana nanti kalau terjadi sesuatu. Sepertinya orang yang pesimis lebih takut menghadapi kehidupan ini dari pada sebuah kematian.

Apakah anda termasuk orang yang pesimis? Sekarang saatnya anda bangun mental anda untuk menjadi orang yang optimis dan percaya diri. Tidak ada yang perlu ditakuti, kecuali ketakutan itu sendiri.

Sekarang saatnya anda membuang bayang-bayang seram yang bersarang di kepala anda. Ganti dengan gambaran indah tentang kesuksesan. Penuhi diri anda dengan optimisme, sehingga anda bisa melihat datangnya tamu yang bernama “Kesempatan.”

Anda mulai bisa menyapa dengan ramah, berjabat tangan dan memeluknya dengan penuh gairah. Kesempatan sering kali datang dan pergi tanpa kita bisa melihatnya. Kesempatan sering kali datang dan pergi tanpa kita mengambilnya. Optimisme anda akan membantu melihat kesempatan-kesempatan yang ada.

Mulailah bersikap optimis, berfikir positif dan berani mengambil resiko. Orang tidak akan menemukan daratan baru tanpa meninggalkan pantai yang ada. Anda akan tetap seperti sekarang, jika tidak berani untuk berubah.

“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.”— Mark Twain

Rabu, 13 Mei 2009

Mazmur 150



Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!


Mazmur 150 merupakan mazmur puji-pujian. Mazmur ini diawali dengan kata Haleluya. Haleluya berasal dari dua kata bahasa Ibrani:
Hallelu, kata kerja, yaitu ajakan untuk memuji yang ditujukan kepada orang banyak (jamak)
Ya, adalah nama singkat dari Allah, YHWH
Berati Haleluya adalah kata ajakan kepada orang banyak untuk memuji Allah.

Siapa yang kita puji? “…Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!...” Allah, pencipta dan pengusas semesta alam.

Mengapa kita memuji dia? “…Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!...”

Bagaimana kita memuji Dia?
“…Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! ….”
Sangkakala: alat musik dengan satu nada, digunakan sebagai ajakan untuk bersiap-siap
Gambus dan Kecapi: alat music petik yang mengasilkan suara petikan yang kecil dan yang besar
“… Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! …”
Rebana, alat music pukul (tabung yang ditutupi kulit domba), yang biasanya digunakan oleh para wanita untuk menari. Dan karena itulah biasanya alat music ini tidak digunakan di dalam rumah ibadah orang Israel.
Seruling: alat music tiup
“…Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! …”
Ceracap yang berdenting: Symbal, alat music berupa lempengan yang dibenturkan satu sama lain secara vertical, dimana akan menghasilakan dentingan.
Ceracap yang berdentang: Symbal, alat music berupa lempengan yang lebih besar yang dibenturkan satu sama lain secara horizontal, dimana akan menghasilakan dentangan suara yang jauh lebih besar.
“…Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!...”
Bernafas, kata dalam bahasa Ibraninya, sama dengan kata yang digunakan pada kitab Kejadian 2, dimana Allah meniupkan nafas hidup sehingga manusia menjadi makluk yang hidup.
Ditutup kembali dengan ajakan untuk memuji Allah, ” …Haleluya!...”

Mazmur 150 mengggambarkan dengan sangat detail bagaimana memuji Allah dengan nyanyi-nyanyian dan tarian dengan segala alat music yang ada. Mulai dari alat music petik, pukul, tiup dan lain-lain. Mulai dari alat music yang menghasilkan suara kecil sampai dengan alat music yang menghasilkan suara besar. Bahkan alat music rebana yang biasanya digunakan oleh para wanita juga digunakan untuk memuji Allah. Semua alat music, tidak ada alat musik yang tidak layak digunakan untuk memuji Allah.
Bahkan penulis mazmur menggambarkan suasana pujian itu sendiri, dari alat music yang menghasilkan suara kecil, sampai dengan alat music yang mengasilkan suara yang membahana, dimana Cresendo pujian dapat disampaikan.

Dan begitulah seharusnya kehidupan kehidupan seorang Kristen. Hidup yang selalu berisi dengan pujian.

Bagaimana seorang Kristen dapat memberikan pujiannya, apakah jika hidupnya selalu diberkati oleh Allah? Apakah ada tujuannnya mengapa Mazmur puji-pujian ini harus diletakan di bagian akhir dari Mazmur?

Mari periksa perjalanan mazmur. Mazmur dimulai (pertama) dari ajakan untuk memelihara Taurat, Firman Tuhan. Mengajak untuk setiap saat hidup dalam kebenaran Firman Tuhan. Apakah kalau manusia telah hidaup dalam kebenaran Firman maka hidupnya akan nyaman dan lancar? Tidak, bahkan mungkin saja ketidakadilan ditimpakan kepadanya. Seolah-olah hukum kepada orang fasik ditimpakan kepada orang-orang bernar, sedangkan berkat untuk orang-orang benar diterima oleh orang-orang fasik. Apakah dalam keadaan tersebut seseorang masih dapat memuji?

Perjalanan lain dari Mazmur adalah kejatuhan (Mazmur 51). Jatuh kepada dosa. Orang yang memelihara Taurat dan Firman Allah akan jatuh jauh lebih dalam dari pada orang-orang fasik, dan itu menyakitkan. Tapi haruskah orang-orang percaya berhenti di situ? Tidak! Karena walaupun mereka jatuh Allah tidak membiarkannya sampai tergeletak, karena Tuhan lah yang menopang mereka.

Perjalananan lain dari Mazmur adalah ketika mengahadapi pergumulan dan ketidakadilan (Mazmur 73). Ketika kesesakan begitu mendesak, tetapi satu bentuk penyerahan yang ada dalam mazmur ini akan memungkinkan manusia untuk memuji Allah. “…sekalipun daging ku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya…”

Seorang percaya ketika dalam suatu kejatuhan, atau kesesakan tidak akan berhenti di sana, karena tempat mereka bukanlah di sana, tetapi di tempat di mana mereka dapat memuji Allah, dengan nyanyian, dengan tarian, dengan seluruh alat musik, karena seorang percaya haruslah memuji Allah. Hallelu YA!

Kotbah oleh Bp Pdt. Yonky Karman,
di Gereja HKBP Menteng Lama,
pada Ibadah Kontekstual





Setelah lama tidak buka-buka buku catatan ibadah yang lalu, tadi malam setelah membeli beberapa buku untuk bahan referensi, aku kembali melihat catatan ibadah serta bahan renungan dan PA juga doa2 pribadiku yang sudah tidak dibaca lagi dan kembali merenungkan ternyata banyak hal yang sudah aku lewati dengan penuh pengharapan akan Kasih, Kemurahan, Kebaikan Tuhan (baik dalam keadaan suka dan duka) dan sebagian dari yang aku punya akan aku bagikan bertahap dalam Blog ini dan semoga menjadi berkat buat kita semua :)

Senin, 11 Mei 2009

"Met Met Au On"


Teringat waktu kecil diajarkan berdoa sama orang tua dengan doa :
"met met au on, baen ias rohangkon. Sasado ho Jesus donganku tongtong"
dalam bahasa indonesia "aku anak yang kecil, buatlah hatiku menjadi bersih. Hanya Engkau ya Yesus temanku untuk selamanya" (kurang lebih begitulah terjemahannya)

Walau hanya sebuah doa yang singkat tapi ternyata arti dari doa itu sangat menyentuh ketika aku kembali mendoakannya beberapa waktu yang lalu.
"Met met au on (aku anak yang kecil)" --> menunjukkan bahwa sesungguhnya aku memang sangatlah kecil dibandingkan dengan Tuhan dalam segala Kuasa, Kemuliaan dan KaryaNya bagi ku. Ya, Dia harus semakin bertambah besar dalam hati kita dan ku harus makin berkurang dalam keegoanku dan keberadaanku yang terkadang menyombongkan diri, menganggap diri sanggup dan mencuri kemuliaan Tuhan.
"Baen ias rohangkon (buatlah hatiku menjadi bersih) --> dengan aku yang kecil di hadapan Tuhan harusnya menjadi bersih dihadapanNya agar aku layak, sehingga saat Dia datang aku berkenan bagiNya serta dapat menyenangkanNya.
"Sasado ho Jesus donganku tongtong (Hanya Engkau ya Yesus temanku untuk selamanya)" --> Teman dan sahabat sejati sesungguhnya hanyalah Yesus, Dia adalah sahabat yang mau memberikan nyawaNya bagiku dan itu adalah sebagai tebusan bagi dosaku yang sungguh banyak.

Mari melihat pada "Doa-doa" kita semasa kecil...ternyata sungguh indah dan tidak egois...menggambarkan kepolosan di hadapan Tuhan
Berdoalah senantiasa :)

"KU PERCAYA JANJI MU"


Mari bernyanyi.... (sesuai dengan suasana hati saat ini) heheh :)




Ku Percaya Janji Mu (by Maria Shandi)

Saat Ku hancur hatiKu datang padaMu
Kau beri kekuatan dan beri penghiburan
Saat tak seorangpun dapat kuandalkan
Kau yang memberi jalan
Kau yang menuntunku

*Saat ku tak mengerti dalam hidup ini
Namun firmanMu selalu menerangiku
Engkau yang buatku kuat lewati semua
Engkau pertolonganku
Tempat harapanku

Reff :
Tuhan kupercaya janjiMu
Dalam hidupku
Kau b'ri kemenangan
Tuhan Kau selalu setia di dalam hidupku
Kau berharga bagiku
Kaulah jaminankuDalam hidupku

Back to *

Back to Reff (2x)
Kupercaya Janjimu Ya Tuhan….

Senin, 27 April 2009

Curhat...(Curahan Hati)



Awalnya sih pengen buat judul tulisan ini "sistem nilai" tapi kalau diberi judul ini maka bahasannya akan sangat dalam dan banyak menyangkut semua sisi kehidupan kita secara menyeluruh baik itu bersifat khusus (pribadi) atau umum (me-rakyat)

Melalui curhat kali ini saya ingin membagikan beberapa pengalaman dari orang2 yang dekat denganku dimana hal ini bisa menjadi pengalaman yang berharga buat kita semua. Terimakasih buat sahabat yang mau berbagi denganku, tetap semangat dan yakini bahwa jalan yang sedang kau lalui akan semakin indah bersama dengan Tuhan kita :)

Terkadang kita berpikir kenapa begitu banyak orang yang menganggur di Jakarta ini ditengah2 begitu banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia melalui situs2 di internet atau media cetak. Apakah mungkin karena kita memang tidak punya SDM yang bagus? Kualitas seperti apa yang dicari oleh setiap perusahaan? Sistem seperti apa yang di tentukan sebuah perusahaan dari seorang calon pekerja mereka? Apakah kualitas itu dilihat dari berapa nilai terakhir yang tertera dalam transkrip seseorang atau seberapa banyak pengalaman dan keahlian seseorang atau memang hanya melihat rupa dan dari mana lulusannya? Ada begitu banyak pertanyaan.
Ada beberapa contoh kasus yang menimpa orang2 yang ada di sekitar kita. Seorang sahabat bercerita mengenai pengalamannya yang mengatakan bahwa saat dia melamar di sebuah perusahaan yang ternyata multinasional (search by google) ada 3 orang pelamar dan salah satunya adalah si sahabat ini, dalam CVnya dia mencantumkan semua skill yang dia miliki baik yang sering digunakan dalam dunia kerjanya maupun yang tidak, yang dia peroleh secara otodidak maupun melalui lembaga. Ketika saat ujian dilakukan, dia mengerjakan satu soal yang merupakan kunci dari recruitment tersebut dan yang dinyatakan lulus ujian itu adalah si sahabat ini namun ketika wawancara terakhir, sesuatu yang menghancurkan hatinya terjadi karena mereka hanya melihat lulusan dari mana walaupun seseorang itu memiliki quality dan ability for that job. Ironis memang, bahkan sangat disayangkan. Seorang teman juga pernah bercerita mengenai recruitmen yang dilakukan oleh company mereka (termasuk lembaga yang besar juga) namun hal ini mengenai orang2 yang diterima untuk bagian sales dan marketing. Sangat mengejutkan bahwa orang2 yang diterima adalah wanita2 yang sangat cantik namun kerjanya hanya bersolek sepanjang waktu namun untuk setiap evaluasi pekerjaan "they never give a contribution for company". Kasus berikutnya adalah recruitment di company seorang teman juga, mereka merekrut orang2 dengan IPK tertinggi di kampusnya namun ketika start untuk bekerja mereka malah bingung (sekalipun sudah diberi training), mereka tidak siap untuk dunia kerja. Company pay for them for samething wast

Melihat keadaan2 seperti itu sering kali sistem nilai di negara kita masih melihat sisi luarnya saja, bersifat subjektif bukan objektif, dan inilah yang tekadang membuat tidak adanya perubahan di negara kita ini bahkan untuk setiap personal juga hal ini masih sering kita hadapi, dimana kita selalu melihat bahwa sesuatu itu hanya berdasarkan pemikiran kita saja, kita tidak berusaha open minded untuk hal2 yang lebih baik (terkadang bersifat "katak dalam tempurung"). They waste so many money for something that could not give the best results for their comapany. they did not want to give the opportunity for the person that have more ability with the best quality . Inilah sistem nilai yang akhirnya mematikan begitu banyak kreatifitas dan impian orang2 yang sangat ingin maju dan berdedikasi tinggi. Cara pandang dan keterbukaan adalah jalan untuk melakukan perubahan, kegagalan mengajarkan jalan lain untuk berhasil dan impian tidak akan pernah pudar bagi mereka yang ingin maju.

"IT'S BETTER TO FIGHT FOR SOMETHING THAN LIVE FOR NOTHING"

Kamis, 23 April 2009

The Thirteenth Tale




Hmmmm, senangnya akhirnya bisa menyelesaikan baca buku dengan judul yang aneh "the thirteenth tale" (dongeng ketiga belas). Pada awalnya aku hanya berpikir apakah dalam buku ini ada 13 dongeng dengan kisah2nya sendiri namun ternyata salah, yang ada hanyalah 1 cerita saja "kisah sebenarnya dari seorang penulis dongeng" walaupun memang bukan based on true story sih seperti buku2 yang biasa juga aku baca. Jujur buku ini pada awalnya agak aneh ya karena membahas "apakah anda percaya pada hantu" walau sesungguhnya tidak ada hantu yang sebenarnya pada semua kisah2 itu. Namun yang paling seru dari buku ini adalah karakter2 yang ada pada diri setiap orang yang menjadi inti cerita itu, kegilaan dalam keluarga Angelfield mulai dari Charles Angelfield dan Isabele Angelefield yang menderita ganguan kejiwaan dikarenakan ketergantungan Charles pada Isabele, sedangkan Isabele memiliki semacam autis yang hanya ingin menikmati dunianya sendiri. Ada juga Adeline dan Emmeline si kembar yang juga memiliki keterbelakangan mental yang sangat aneh seperti Ibu dan paman mereka Charles Angelfield, ditambah dengan kehadiran sang hantu (sesungguhnya adalah seorang manusia, anak dari hubungan tak jelas dari Charles Angelfield dengan seorang wanita desa) yang diberi nama Shadow oleh kedua Kepala pengurus Rumah mereka(Missus dan Jhon Digence) yang sangat mirip dengan si kembar namun memiliki karakter yang normal, dan Shadow inilah lah yang menjadi Miss Vida Winter sebagai tokoh utama di buku ini. Miss VIda Winter sebgai tokoh utama adalah seorang pendongeng terkenal pada masanya dan sesungguhnya dongeng ke-13 ini adalah kisah hidupnya yang terbuang dan tanpa nama namun berakhir dengan kisah perjuangannya sendiri mengurus saudari2 si kembar yang mengalami ketergantungan dan menyimpan begitu banyak rahasia hidup mereka sekeluarga.
Di dalam buku ini juga ada begitu banyak buku2 bagus yang mereka baca dari penulis2 terkenal dunia, katakan seperti "Jane Eyre yang ditulis oleh Charlotte Bronte", "Our Mutual Friend, Nicholas Nicklery, Pick Wick Paper yang ditulis oleh Charles Dickens", yang pasti ada banyak kisah yang mereka bagi dalam buku ini, dan dari buku ini juga menegaskan bagaimana setiap orang harus mencintai juga menghargai buku2 yang kita miliki.

Dan inti dari semua kisah itu bermuara pada"mencintai keluarga dan saudara kita, baik kandung maupun tidak", "katakan sebenarnya mengenai dirimu sendiri" dan "semua orang memiliki kisahnya masing2" yang mungkin bagi orang lain menjadi dongeng namun bagi diri kita sendiri itu menjadi sejarah dan bagian hidup kita yang tidak akan pernah bisa lepas dari kita. Bagaimana pun kisah hidup kita yang sebenarnya biarlah itu menjadi bagian dari kita yang bisa menginspire orang lain, dan selama kita masih hidup biarlah kiranya kita menuliskan kisah2 hidup kita sebaik2nya sehingga ketika kita sudah meninggalkan bumi ini nilai dari hidup kita masih bisa dinikmati anak cucu kita.

Tapi enaknya sih baca sendiri bukunya kali ya hehhehe :)

"Throw back the shoulders, let the heart sing, let the eyes flash, let the mind be lifted up, look upward and say to yourself... Nothing is impossible!"

Selasa, 14 April 2009

Renungan PASKAH




PASKAH (TERSALIB SEPERTI SEORANG PENJAHAT, MATI DAN BANGKIT SEBAGAI RAJA)
Bagiku sendiri PASKAH adalah saat terpenting untuk merenungi kembali Karya Keselamatan yang telah diberikan oleh Allah Bapa bagiku melalui Yesus Kristus AnakNya yang Kudus. Paskah merupakan puncak orientasi kasih Allah bagi semua umat manusia, puncak perwujudan segala rencana kasih Karunia pembebasan kita dari semua dosa dan puncak dari pemulihan hubungan antara manusia dengan Tuhan yang sudah menciptakan kita. Paskah bukan sekedar ibadah peringatan namun Paskah adalah penyadaran diri dari semua kekurangan dan dosa ku, saat untuk memperbaharui komitmen dihadapan Tuhan.
Sebelum paskah tahun ini aku sendiri mengalami sebuah serangan kesehatan yang sangat tidak baik, bahkan hingga Kamis malam jam 23.00 aku merasa sangat kesakitan dan sudah pasrah untuk masuk rumah sakit jika dalam 1 jam kemudian keadaanku tidak membaik bahkan sudah meminta adikku memasukkan pakaianku kedalam tas untuk dibawa jika harus rawat inap. Namun jauh di dalam hatiku ada sebuah niat yang harus aku lakukan di hari Jumat Agung besok, ingin ikut Perjamuan Kudus dan Ibadah Khusus peringatan Paskah dan dengan kekuatan keyakinan ini akhirnya aku berdoa dan menumpangkan tanganku pada bagian tubuhku yang sakit dan berkata “Bapa, Engkau tau besok aku sangat ingin untuk ikut menerima Perjamuan KudusMu dan ibadah khusus Paskah, aku yakin akan kesembuhan dan kekuatan yang akan Engkau berikan padaku maka terjadilah kehendakMu bagiku” dan sesudah selesai aku berdoa aku tidak merasakan apa-apa lagi dan tertidur dengan pulas hingga keesokan paginya Puji Tuhan aku bisa dengan kuat pergi ke Gereja dan mengikuti semua ibadah Paskah hari itu tanpa terlewat satu pun. It’s amazing buatku karena aku yakin ada kuasa dan rencana Tuhan di dalamnya agar aku tidak mengandalkan kekuatanku sendiri dan itulah makna dari Paksah tahun ini buatku “mengandalkan Tuhan saja”.
Malam ini, Sabtu 11 April 2009 aku kembali menyaksikan sebuah film yang tidak pernah bosan untuk aku saksikan “The Passion of the Christ”. Perenungan yang aku bisa ambil dari film ini walau tidak secara keseluruhan yang akhirnya berhubungan dengan judul tulisan aku ini, ingin sekali aku bagikan buat semua yang membaca blog ini.
Ketika melihat Yesus dihukum oleh Pilatus sebelum diputuskan untuk disalibkan :
1. Barabas
Bertatap mata dengan Tuhan dia tidak sanggup karena sesungguhnya dia sadar bahwa dia tidak layak namun ketika melewaati Yesus dia berani petantang-petenteng kesana kemari. Demikianlah aku juga layaknya Barabas sang actor penjahat itu, tidak sanggup menghadapai tatapan Tuhan ku yang sungguh teduh dan penuh kasih itu, namun kadang ketika akan melakukan dosa dan saat melakukannya ada beberapa hal yang aku lakukan “menganggapnya bukanlah Allah yang maha hadir dan meihat semua yang aku lakukan, masa bodoh dengan apa yang aku lakukan toh aku sendiri juga yang akan tanggung akibatnya, tau Dia ada namun aku berlalu begitu saja dengan dosa yang aku lakukan”
2. Pukulan
Begitu banyak pukulan cambuk yang diterima Yesus bahkan algojo2 yang bertugas saat itupun kelehan namun dengan kekuatan kasih surgawi Dia sanggung menerima pukulan demi pukulan ditubuhnya. Itulah pukulan2 yang aku berikan pada Tuhan saat kita melakukan dosa, itulah sesungguhnya pukulan yang harus aku terima, ganjaran dari dosa yang seharusnya aku dapatkan namun Dia rela menerima itu buatku, betapa jahatnya aku kepada Tuhanku
3. Cambukan
Dari berbagai film lama yang berbau kerajaan romawi dan yunani memang seperti itulah alat2 yang digunakan untuk ekseskusi penjahat bahkan lebih parah dari itu. Dengan cabukan dari taring2 itu badan Yesy ku sudah remuk, demiakn juga lah aku sudah meremukkan daging dan tulang2Nya kembali dengan semua dosa dan kesalahan yang telah aku perbuat bahkan aku jg sudah meremukkan hati Tuhanku.
4. Iblis yang merasa menang
Terkadang ketika jatuh dalam dosa aku merasa menang atas Tuhan, aku merasa aku bisa melakukan apa saja yang aku bisa diluar Dia namun sesunggungnya salah besar, itulah kemenangan Besar dari kuasa Tuhan yang mempermalukan si Iblis dan membuatku sadar dan yakin kalau aku sudah berbuat dosa, sebab kesenangn sesaat itu hanya datang dari si Iblis, tiada yang kekal darinya.

Lalu ketika Yesus dibawa ke hadapan Pilatus dan disalibkan :
1. Mahkota duri
Dia Raja yang seharusnya menerima Makhota kebesaran atas segala karyanya diberi mahkota duri yang meremukkan kepalanya, bagian yang paling banyak mengeluarkan darah jika terluka dari bagian tubuh manusia secara medis namun bagiku sesungguhnya berarti adalah ganjaran atas segala pikiran2 jahat dan tidak baik yang pernah aku lakukan, meskipun setiap orang bahkan orang yang duduk di dekatku pun takkan pernah tau, yang harusnya meremukkan kepalaku dan menumpulkan semua kepala ku dan memuntahkan isi kepalaku juga dia terima agar aku sadar bahwa sesunggunya bukan hanya yang dilakukan tangan, kaki dan bagian tubuhnku yang lainnya yang berbuat dosa namun kepalaku yang mengandung banyak pikiran2 negatif terhadap sesamaku dan apapun yang tersembunyi Dia terima untuk menggantikanku.
2. Via dolo rosa
Tuhanku terjatuh 3x sepanjang jalan menuju Golgota, dan ketika Dia terjatuh Dia masih harus di dera sambil memikul salib, disepanjang jalan itu juga banyak orang mengolok2 dan ada juga yang menangis. Aku bertanya pada diriku “Tuhan, kala itu yang mana kah aku?” namun aku tau jawabnya aku lah orang yang mengolok2 itu. Sungguh aku keterlaluan, Dia yang sudah menerima semua hukuman dan bermahkotakan duri itulah yang sudah menggantikanku malah masih mengolok2 Dia dengan makian dan menyatakan “Salibkan Dia” alangkah jahatnya aku yang berdosa ini.
Lihatlah Yesus ketika terjatuh ketiga kalinya masih berbuat nubuat bagi seorang ibu yang anaknya kesakitan, Dia memberikan darahNya untuk menyembuhkan.
Tidakkah Simone dari Kirene juga menyadari kalau bukan kuasa Allah ada dalam Yesus takkan munggkin orang biasa dengan luka seperti itu bisa sampai ke puncak Golgota masih dalam keadaan hidup?
3. Di atas kayu Salib
Dia dipaku pada tangan dan kakiNya untuk disalibkan dan menggenapi semua hukuman yang harusnya aku terima. Dia ditantang untuk turun dari kayu salib itu dan melakukan sebuah keajaiban, mujijat dan Dia ditantang untuk merobohkan dan membangun kembali Bait Suci dalam waktu 3 hari, oh sungguh itu juga lah yang sering aku lakukan dalam hidupku, menantang Tuhan berduel denganku yang sesungguhnya tidak punya kekuatan apapun untuk berhadapan dengannya dan yang paling sering keluar dari mulutku adalah “apa yang bisa Engkau lakuakan Tuhan?” “dimana Engkau Tuhan saat aku mmbutuhkanMu?” “bagaimana semua ini terjadi untuk mendatangkan kebaikan buatku seperti janjiMu?” Sungguh, ini lah potret diriku yang dilakonkan mereka dengan cara yang lain.
Namun apa yang Dia lakukan di atas kayu salib itu? Lihat, Dia mendoakanku “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat”, Dia berdoa bagiku yang sudah berdosa, yang sudah Dia tanggung semua kesalahannya, yang sudah mengolok2 Dia, yang sudah mencaci makinya, yang sudah meneriakkan “ Salibkan Dia”, yang sudah menantang Dia untuk berduel.
Inilah sikap Sang Raja Suragawi itu, Dia mendoakan aku sang pendosa hina ini, bahkan bukan hanya itu Dia menyatakan pada saudaraku pendosa yang di sebelah kanannya itu bahwa dia akan bersama2 dengan Sang Raja Surgawi itu “berada di dalam Firdaus”.
Dia mematahkan semua pembatas golongan social, kedudukan, ras, golongan karena Dia sudah menunjukkan bahwa ibuNya adalah ibu juga bagi murid2Nya, dan murid2Nya adalah anak bagi ibuNya.
Dia yang adalah Allah, karena semua dosaku yang sudah diambil alih olehnya merasa Allah BapaNya memalingkan wajah dariNYa, Dia yang mengosongkan diriNya demi aku menjadi sangat rendah dan ditinggalkan, dosaku sudah mengisi semua yang ada dalam diriNya, sungguh aku malu dengan diriku sendiri.
Dia adalah sumber air kehidupan namun Dia merasa haus. Kemana perginya semua air kehidupan yang tak akan pernah habis itu? Dia sudah mencurahkan semuanya bagi setiap orang di muka bumi ini tanpa terkecuali, Dia membasuh dan membersihkan aq dengan air itu hingga Dia harus merasakan kehausan yang sangat dahsyat itu.
Sudah selesai semua penggenapan kasih dan rencananya itu di kayu salib, Dia sudah mengambil cawan yang pahit itu untuk mengembalikanku pada hubungan yang baik lagi dengan Bapa. Sudah selesai semua dosaku dan dunia ini di tebus sekali oleh karena pengorbanan Kudusnya di kayu Salib itu, sudah selesai semua dan sudah digenapi.
Walau sudah Dia selesaikan semuanya, Dia menyerahkan diriNya kedalam tangan BapaNya, karena saat itulah kuasa si Iblis yang jahat dikalahkan untuk selama2nya.

Gambaran dari perenunganku sungguh2 aq sadari bahwa itulah kehidupanku yang dari ke hari ada dosa yang aq perbuat dihadapan Yesus, tiada sesungguhnya aq bisa tutupi dariNya. Semua hidupku dapat dilihatNya, dan sesungguhnya sebelum aq melakukan dosa pun Dia sudah menderita hal2 tadi. Ketika aq mulai terlena, menonton film ini merupakan sebuah perenungan bagiku untuk introspeksi diri kembali. Tiap orang pasti berbeda cara untuk koreksi diri namun hal yang paling dasar bagi ku adalah mengerti kembali mengenai dosa itu dan apa yang sudah dilakukan Yesus untuk menebus dosa2ku.

Dia, Yesus telah disalibkan laksana seorang penjahat besar namun Yesus mati dan bangkit sebagai Raja yang Kekal dan Abadi yang tidak satupun dapat menandingi kuasaNya. Raja di dalam hatiku, Tuhan dari segala tuhan yang ada, dan sudah terbukti bahwa tiada satu orang pun yang mampu melakukan seperti yang dilakukan Tuhan Yesus.Itulah sebabnya juga makna yang aq bisa ambil tahun ini yang menjadi resolusi di Paskah ini adalah “mengandalkan Tuhan” sebab hanya Dia yang sanggup. Selamat PASKAH semuanya. Tuhan memberkati and B2B

Rabu, 08 April 2009

Be honest with your heart





Just this morning a longtime friend messaged me through yahoo messanger, dia bilang, "I know this is not your real picture Kristine, but don't be embarrassed" . Girls, this is real me! Surprise kenapa bisa begitu sempurna make-up yang dipoles ke wajahku? Bukankah kita juga melakukan make-up yang sempurna dengan jiwa kita? Kita cenderung me-make-up suara hati kita yang sesungguhnya sehingga orang tidak tahu siapa kita sebenarnya. Sampai kita tidak lagi mengenali character kita yang sesungguhnya, karena kita poles jiwa kita seperti apa yang dikehendaki orang-orang di sekitar kita.
Poor us. No! Kita tidak menjadi malang karena menjadi orang lain. Itulah kelemahan manusiawi kita. Kita menjadi malang karena ketika kita mendengar kebenaran tentang menjadi diri sendiri, kita mengabaikannya. Wake-up women! You're not alone. Look around your office now, pandangi setiap wanita di sekelilingmu. Do you find a true self there? Suara hati mana yang pernah kamu dapati terdengar jujur dan tulus? It's fate ladies, since our first mother, Eve, makan buah terlarang dan melempar kesalahan pada pihak lain. Each woman, everywhere you go, is covering her true heart with masks. Hanya ketika mendengar kebenaran dan melakukannya, we will break that fate and reach our new destiny, our true self.
So Kristine, bagaimana supaya aku menemukan diriku yang sejati dan berani mengatakan suara hatiku yang sebenarnya? TAKE A STEP, this is not the mantra. Go! Find Jesus and let's talk about your Character Makeover to HIM then you will no longer need the make-up because your beautiful heart has been unveiled.